Senin, 31 Oktober 2016

Studi Kasus Sistem Informasi Pertamina

Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.


Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.


1. Visi dan Misi

Visi: menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
Misi: menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan sebagai perusahaan milik Negara (100% sahan dimiliki Negara) turut melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan baik di dalam maupun di bidang energi tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, ahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi serta niafa energi baru dan terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi.

referensi: http://www.pertamina.com/our-business/hulu/teknologi-baru-dan-tepat-guna/










2. Tipe Sistem Informasi 

2.1.   Operation Support System

2.1.1. Transaction Processing System


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data transaksi bisnis rutin. TPS yang dilakukan pada PT. Pertamina adalah berupa pencatatan transaksi penjualan kepada konsumen dan pembelian material (procurement system) serta pencatatan inventory
Procurement system ini dimulai dengan pemenuhan kebutuhan yang didasarkan pada permintaan dari pelanggan dan permintaan dari Pertamina sendiri. Setelah kebutuhan ditentukan, maka selanjutnya ditentukan sumber pemenuhan kebutuhan. Lalu, untuk mengidentifikasi vendor, maka dapat menggunakan sistem dan data dari pembelian sebelumnya. Setelah vendornya dipilih, maka dibuat Purchase OrderPurchase Order (PO) mengidentifikasikan vendor, dan mengkonfirmasikan produk dan jasa yang dipesan, jumlah yang dibutuhkan, dan harga yang disetujui. Setelah Purchase Order dibuat dan dikirim ke vendor, suplier mengantarkan produk tersebut ke Pertamina. Oleh karena itu, langkah berikutnya dalam proses procurement adalah memasukkan GoodsReceiptGoods Receipt dilakukan saat produk diterima dalam gudang Pertamina.Penerimaan produk dapat diposting ke dalam SAP menggunakan InventoryManagement. Untuk pembayaran pembelian material tersebut, sistem akan  mencatatkan transaksi General Ledger

2.1.2. Process Control System

PCS merupakan sistem yang membantu organisasi dalam hal evaluasi dan kontrol. Pada PT. Pertamina terutama dalam Procurement Process sistem ini digunakan untuk pemantauan order pembelian material. Purchase Order dapat diubah bahkan dibatalkan dalam tahap monitoring ini.
Selain itu, PCS juga digunakan untuk verifikasi invoice yang diterima pada procurement melalui komponen logistics invoice verification. Verifikasi berguna untuk memeriksa keakuratan invoice tersebut. Sistem melakukan tiga cara pencocokan akuntansi pada invoice, yaitu Purchase OrderGoods Receipt dan Invoice

2.1.3. Enterprise Collaboration System

ECS adalah sistem informasi yang membantu organisasi dalam hal komunikasi. PT. Pertamina menggunakan sistem ini untuk bisa terhubung antar pihak internal perusahaan dan terhubung dengan pihak luar seperti dengan pemasok (vendor) dan pembeli termasuk dalam hal negosiasi.

 

2.2.   Management Support System

2.2.1. Management Information System


MIS adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS yang dilakukan pada PT. Pertamina adalah berupa pelaporan informasi penting seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Dalam hal transaksi pembelian material, maka ada pelaporan mengenai kecocokan antara purchase ordergoods receipt dan invoice.

2.2.2. Decision Support System

DSS menekankan pada fungsi pendukung pembuat keputusan. DCS digunakan oleh PT. Pertamina pada Procurement Process dalam hal  menyeleksi vendor untuk pembelian material dan menentukan jumlah barang yang dipesan.

2.2.3. Executive Information System

PT. Pertamina menggunakan sistem informasi ini untuk membantu top management mengakses ringkasan dan grafik tertulis mengenai elemen kunci kinerja organisasi dan mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.


3. Teknologi Informasi



3.1. Input Technology


Mesin yang digunakan dalam proses input adalah PC Work Station, server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP dan Web P2P. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses input terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang digunakan berasal dari purchase requisition dan vendor quotation. Produk informasi yang dihasilkan dari proses input adalah data vendor quotation berbagai vendor yang sudah masuk ke dalam SAP.

3.2. Processing Machine


Mesin yang digunakan dalam tahap proses adalah PC Work Station, server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam tahap proses terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang digunakan berasal dari vendor quotation dan request for quotation (RFQ). Produk informasi yang dihasilkan dari tahap ini adalah maintain RFQ di dalam sistem MySAP untuk vendor pemenang.

3.3. Output Technology

Mesin yang digunakan dalam tahap output adalah PC Work Station, server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses output terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang digunakan berasal dari vendor quotation dan request for quotation (RFQ). Produk informasi yang dihasilkan dari proses output adalah terpilihnya vendor yang memiliki penawaran terbaik dan surat penolakan pada vendor yang tidak sesuai.

3.4. Storage Technology

Mesin yang digunakan dalam tahap penyimpanan adalah PC Work Station, server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses penyimpanan terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user(unit procurement). Sumber data yang digunakan berasal dari vendor quotation. Produk informasi yang dihasilkan dari proses penyimpanan adalah  referensi vendor di masa datang.

3.5. Control Machine

Mesin yang digunakan dalam tahap pengendalian adalah PC Work Station, server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pengendalian terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user(unit procurement). Sumber data yang digunakan berasal dari purchase order. Produk informasi yang dihasilkan dari proses pengendalian adalah release PO, pencetakan PO, dan pemberian PO kepada vendor.
referensi: http://bima51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/03/25/penerapan-sistem-informasi-manajemen-di-pertamina/

Senin, 24 Oktober 2016

Sistem Informasi Rental Mobil

1. USE CASE DIAGRAM 



Pada gambar di atas yang bertugas menjadi aktor adalah pelanggan dan petugas. pada sistem ini pelanggan tidak masuk pada sistem, pelanggan hanya melakukan pendaftaran secara manual. Petugas lah yang nantinya akan menginputkan data pelanggan pada sistem. Petugas bertugas menginputkan data rental, data penyewaan, termasuk data pelanggan yang mendaftar untuk melakukan penyewaan dan pembayaran.


2. CLASS DIAGRAM





3. SEQUENCE DIAGRAM 


- Sequence Diagram Login Petugas 

Prosedur pelaksanaanya : 
1. petugas memasukan username dan password pada sistem. 
2. petugas masuk pada bagian kepegawaian.
3. sistem akan melakukan pengecekan apabila terjadi kesalahan akan muncul peringatan username atau password salah. 
4. apabila sudah masuk ke sistem, petugas akan masuk ke manu utama form

- Sequence Diagram Pendaftaran Customer 

Prosedur pelaksanaannya : 
1. pelanggan akan mengisi formulir pendaftaran. 
2. data pelanggan berupa fisik, akan di serahkan pada bagian petugas. 
3. petugas akan melakukan pengecekan apakah sudah lengkap atau belum. Apabila masih ada yang belum lengkap petugas akan mengkonfirmasikan lagi ke pelanggan. 
4. petugas akan menyimpan data terlebih dahulu sebelum di masukan kedalam sistem yang terkomputerisasi.

- Sequence Diagram Input Data Pendaftaran

Prosedur pelaksanaanya : 
1. petugas memilih form input data pelanggan. 
2. petugas akan melakukan input data pelanggan. 
3. sistem akan mengecek apakah sudah lengkap apa belum, kalo belum sistem akan memunculkan peringatan data pelanggan belum lengkap. 
4. sistem akan menyimpan data pelanggan tersebut apabila prosedur sudah lengkap. 

- Sequence Diagram Input Data Rental 

Prosedure pelaksanaannya : 
1. petugas masuk ke form data mobil. 
2. petugas menginputkan data mobil. 
3. sistem akan mengecek dan menyimpan. Apabila ada yang kurang atau tidak cocok akan muncul peringatan data belum lengkap. 
4. petugas masuk ke form data supir. 
5. petugas menginputkan data supir. 
6. sistem akan mengecek dan menyimpan. Apabila ada yang kurang atau tidak cocok akan muncul peringatan data belum lengkap. 

- Sequence Diagram Input Data Peminjaman


Prosedur Pelaksanaannya : 
1. petugas memilih input data peminjaman pada form utama. 
2. petugas menginputkan data pelanggan yang melakukan peminjaman. 
3. sistem akan mengecek dan mengesave pada data peminjaman. Apabila masih ada data yang belum lengkap sistem akan memunculkan peringatan data peminjaman belum lengkap. 
4. sistem akan menampilkan data yang sudah di inputkan. 

- Sequence Diagram Input Data Pengembalian dan Pembayaran 



Prosedur pelaksanaannya : 
1. petugas memilih form input pengembalian. 
2. petugas penginputkan data pengembalian. 
3. sistem akan mencetak data pengembalian tersebut. 
4. pelanggan melakukan pembayaran
5. petugas akan memberikan struk pembayaran pada pelanggan. 


4. ACTIVITY DIAGRAM

- Activity Diagram Pendaftaran Pelanggan



- Activity Diagram Peminjaman


- Activity Diagram Pengembalian





Minggu, 16 Oktober 2016

Visi Misi, Struktur Organisasi, dan Standard Operasional Produksi PT. PERTAMINA

Visi dan Misi
Visi: menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
Misi: menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan sebagai perusahaan milik Negara (100% sahan dimiliki Negara) turut melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan baik di dalam maupun di bidang energi tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Misi Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, ahan bakar nabati serta kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi serta niafa energi baru dan terbarukan (new and renewable energy) secara terintegrasi.

referensi: http://www.pertamina.com/company-profile/visi-dan-misi/


Struktur Organisasi


referensi: http://ivanroelz.blogspot.co.id/2013/01/pt-pertamina.html

Standard Operasional Produksi
Konsumen dapat mengenali SPBU PASTI PAS! melalui beberapa cara:
1. Lihat logo dan sertifikat PASTI PAS!: logo ada pada kantung kiri operator sedangkan sertifikat PASTI PAS! dapat dilihat dalam kantor SPBU
2. Rasakan pelayanan operator: operator akan mengucapkan selamat pagi/siang/malam, menunjukkan angka nol, dan mengucapkan terimakasih dengan ramah
3. Lokasi SPBU menyediakan daftar SPBU PASTI PAS! lengkap dengan lokasi, foto, dan deskripsi singkat produk dan pelayanan yang tersedia

referensi: https://zueltea.wordpress.com/2011/03/26/standar-operasional-spbu-pertamina-2/

Minggu, 02 Oktober 2016

Analisis SWOT Rumah Sakit Siloam

SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi, caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi. Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Jadi dapat disimpulkan analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal (kekuatan dan kelemahan) terhadap unrus-unsur eksternal (peluang dan ancaman).
Pada kasus ini saya mengambil contoh RS Siloam untuk analisis SWOT.



FAKTOR INTERNAL
Strengths
1. RS Siloam sudah memilki brand yang cukup terkenal dalam pelayanannya
2. RS Siloam memiliki 9 daerah dan kantor cabang di seluruh Indonesia dan terus berkembang hingga saat ini.
3. Rumah Sakit Siloam telah memiliki beberapa rumah sakit, klinik spesialis dan pusat pengobatan kanker
4. Standar pelayannya mengacu pada standar internasional
5. Memiliki Professor, Dokter, dan Perawatan Medis yang sudah professional
6. RS Siloam memiliki peratan terlengkap dan perlengkapan yang canggih
7. RS Siloam menerapkan teknologi IT yang terintegrasi di seluruh area cabang

Weaknesses
1. RS Silam Surabaya tempat bangunannya kurang besar dan lebar
2. Sempitnyaa aream tempat parkir RS Siloam Surabaya (kurang luas)
3. Sistem manajemen mutu terkait SDMnya masih lemah

FAKTOR EKSTERNAL
Opportunities
1. Pelayanan jasa yang ditawarkan sesuai dengan yang di harapkan oleh pelanggan
2. Inovasi yang diciptakan selalu dijadikan contoh oleh kompetitor
3. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa pelayanan medik membuat RS Siloam semakin menambah luas jaringannya
4. Peralayan lengkap dan pelayanan terbaik membuat RS Siloam untuk berekspansi ke luar negeri (mendunia)
5. RS Siloam buka operasional 24 jam

Threats
1. Pelayanan rate harga kamar relatif mahal dari kompetitor
2. Semakin berkembangnya buka pelayanan Rumah Sakit baru di berbagai tempat
3. Banyak bermunculan Rumah Sakit baru dengan berbagai bentuk tawaran yang menarik

referensi:
http://seftynyepz.blogspot.co.id/2014/05/swot-siloam-hospitals.html